Bukan Sembarang Tarian: ‘Aura Farming’ Rayyan Asal Riau Jadi Fenomena Internasional

Panoramic Banten. Siapa sangka, dari atas sebuah perahu kecil yang melaju di Sungai Kuantan, lahir sebuah viral moment yang menggetarkan dunia maya? Rayyan Arkan Dhika, bocah 11 tahun asal Riau, mendadak jadi sorotan internasional lewat aksinya yang lincah dan jenaka saat menari di ujung kapal cepat dalam tradisi Pacu Jalur. Gerakan spontan penuh ekspresi itu kini dikenal dengan sebutan “Aura Farming” istilah nyeleneh tapi catchy yang langsung melekat di benak warganet.
Video berdurasi 29 detik itu pertama kali diunggah oleh seorang penonton lokal, tapi siapa sangka hanya dalam hitungan hari, cuplikan Rayyan sudah wara-wiri di TikTok, Instagram Reels, hingga media-media asing. Netizen mancanegara pun ikut menggandrungi pesonanya. Banyak yang menyebut Rayyan sebagai “anak dengan aura positif tingkat tinggi”, sementara yang lain justru menjadikannya meme favorit. Tarian Rayyan bukan cuma lucu, tapi terasa jujur, lepas, dan mewakili kebahagiaan khas anak kampung yang autentik.
Tak hanya viral, aksi Rayyan juga menjadi simbol kebanggaan budaya lokal. Tradisi Pacu Jalur yang biasanya dikenal hanya di lingkup Sumatera, kini mendapatkan panggung global berkat satu tarian penuh semangat. Pemerintah daerah bahkan mulai merancang rencana menjadikan momen ini sebagai kampanye budaya digital membuktikan bahwa warisan lokal bisa menembus batas lewat kekuatan media sosial dan kreativitas generasi muda.
Menariknya, Rayyan sendiri mengaku tak menyangka bisa viral. “Saya cuma joget karena senang,” ujarnya polos saat diwawancara. Di balik segala popularitas yang kini melekat padanya, Rayyan tetaplah anak sederhana yang hanya ingin bermain, menari, dan membahagiakan orang di sekitarnya. Namun siapa pun yang menonton videonya sepakat ada energi tulus yang sulit dijelaskan dari setiap gerakannya.
Fenomena “Aura Farming” ini menyiratkan pesan sederhana namun kuat: ekspresi diri yang jujur dan spontan bisa jadi kekuatan besar. Di tengah tren digital yang makin cepat berubah, kehadiran Rayyan seolah jadi pengingat bahwa ketulusan, tawa, dan budaya lokal punya tempat istimewa di hati siapa pun, di belahan dunia mana pun. Jadi kalau besok kamu lihat temanmu joget sambil teriak “Aura farming!” ingatlah, itu semua dimulai dari seorang anak Riau yang menari di atas air.