PANORAMIC BANTEN

Benarkah Kesepakatan Prabowo–Trump Soal Tarif 19 Persen Menguntungkan? Ini Analisisnya

18 July 2025
Benarkah Kesepakatan Prabowo–Trump Soal Tarif 19 Persen Menguntungkan? Ini Analisisnya

Panoramic Banten. Pemerintah Amerika Serikat dikabarkan telah menyetujui penurunan tarif impor untuk sejumlah komoditas asal Indonesia menjadi 19 persen, dari sebelumnya 32 persen. Kesepakatan ini disebut-sebut sebagai hasil diplomasi antara Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, dan mantan Presiden AS Donald Trump yang kembali mencalonkan diri di Pilpres AS 2024.

Langkah ini sontak menuai sorotan publik dan para pengamat ekonomi, terutama terkait dampaknya bagi perdagangan luar negeri dan daya saing produk ekspor Indonesia di pasar Amerika.

Menurut analis ekonomi internasional, kebijakan penurunan tarif ini berpotensi memberikan ruang lebih besar bagi produk Indonesia untuk bersaing secara harga, khususnya di sektor tekstil, furnitur, dan komoditas agrikultur. Namun, sebagian pengamat juga mengingatkan bahwa perjanjian ini harus disertai dengan kepastian hukum dan perjanjian dagang formal agar tidak hanya bersifat politis dan sementara.

“Jika benar terealisasi dan berbasis perjanjian bilateral yang kuat, penurunan tarif ini sangat menguntungkan Indonesia. Tapi perlu dicermati juga, apakah ini bentuk konsesi dagang yang saling menguntungkan, atau hanya sepihak,” ujar salah satu pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia.

Kesepakatan ini juga menjadi ujian awal diplomasi dagang pemerintahan baru Indonesia di bawah Prabowo. Komitmen terhadap perlindungan produk lokal, kelanjutan GSP (Generalized System of Preferences), serta pemanfaatan momentum politik global menjadi kunci utama agar kebijakan ini tidak hanya menjadi pencitraan semata, melainkan berdampak nyata bagi ekonomi nasional.

Benarkah Kesepakatan Prabowo–Trump Soal Tarif 19 Persen Menguntungkan? Ini Analisisnya