Panoramic Banten. Dunia dikejutkan oleh pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Di hadapan para pemimpin dunia, Macron secara resmi mengumumkan bahwa Prancis mengakui Palestina sebagai sebuah negara berdaulat. Keputusan ini langsung menjadi sorotan global, mengingat Prancis adalah salah satu kekuatan utama di Eropa.
 
Dalam pidatonya, Macron menegaskan bahwa pengakuan tersebut merupakan bentuk dukungan nyata bagi perjuangan rakyat Palestina sekaligus dorongan agar solusi dua negara dapat segera terwujud. “Tidak ada perdamaian abadi tanpa keadilan bagi Palestina. Prancis berdiri bersama rakyat Palestina dalam upaya mereka meraih kemerdekaan,” ujarnya.
 
Langkah Prancis ini disambut tepuk tangan meriah di ruang sidang PBB. Banyak negara berkembang, termasuk anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), menilai keputusan ini sebagai titik balik dalam perjuangan panjang Palestina di kancah diplomasi internasional. Beberapa negara Eropa lainnya juga disebut sedang mempertimbangkan langkah serupa.
 
Namun, keputusan ini tidak lepas dari kontroversi. Israel menyatakan kekecewaannya dan menilai langkah Prancis dapat memperumit upaya negosiasi damai. Amerika Serikat pun memberikan respons hati-hati, sembari menegaskan bahwa mereka tetap berkomitmen mendukung proses perdamaian di Timur Tengah.
 
Terlepas dari pro dan kontra, pengumuman Macron diyakini menjadi momentum penting yang akan mengubah dinamika politik global. Bagi rakyat Palestina, dukungan terbuka dari negara sebesar Prancis memberi harapan baru bahwa pengakuan internasional terhadap negara mereka kian nyata dan semakin sulit untuk diabaikan.