Panoramic Banten. Pasar aset kripto kembali mencatatkan penguatan signifikan pada awal pekan ini. Berdasarkan data dari CoinMarketCap, harga Bitcoin (BTC) menembus level psikologis USD 110.000 per koin pada perdagangan Selasa (21/10), naik sekitar 4,2% dalam 24 jam terakhir. Kenaikan ini mendorong kapitalisasi pasar kripto global menembus USD 3 triliun, menandai titik tertinggi dalam empat bulan terakhir.

Penguatan harga Bitcoin terjadi di tengah ekspektasi positif terhadap kebijakan moneter global, terutama setelah The Federal Reserve mengisyaratkan penurunan suku bunga secara bertahap mulai Desember 2025. Investor kembali masuk ke aset berisiko, termasuk kripto. “Optimisme pasar meningkat karena sentimen suku bunga rendah mendorong minat terhadap aset digital. Bitcoin kembali menjadi pilihan utama investor institusional,” ujar analis pasar kripto dari Blockchain Research Asia, Dwi Herman.

Tak hanya Bitcoin, mayoritas koin utama lainnya juga bergerak di zona hijau. Ethereum (ETH) naik 3,8% ke level USD 3.650, Binance Coin (BNB) menguat 2,5% di level USD 690, sementara Solana (SOL) melonjak 6,1% ke USD 195. Aset-aset meme coin seperti Dogecoin (DOGE) dan Shiba Inu (SHIB) juga mencatatkan kenaikan moderat, masing-masing 1,9% dan 2,3%. Lonjakan ini menunjukkan minat beli yang kembali kuat, baik dari investor ritel maupun korporasi.

Menurut laporan Glassnode, arus masuk (inflow) ke bursa kripto besar seperti Binance dan Coinbase menurun signifikan, menandakan sebagian besar investor memilih untuk menyimpan aset jangka panjang di dompet pribadi. “Data ini menandakan fase akumulasi baru yang bisa menjadi sinyal bullish jangka menengah,” tulis laporan tersebut. Sementara itu, aktivitas transaksi stablecoin meningkat hingga 8%, menandakan adanya pergeseran modal ke pasar spot.
 
Meski pasar kripto sedang dalam euforia, para analis mengingatkan agar investor tetap waspada terhadap potensi koreksi harga dalam jangka pendek. Volatilitas masih tinggi, dan perubahan kebijakan ekonomi global dapat memicu pergerakan harga yang tajam. Namun, dengan meningkatnya adopsi aset digital oleh lembaga keuangan besar dan pertumbuhan teknologi blockchain di sektor keuangan, prospek jangka panjang pasar kripto dinilai tetap positif hingga akhir tahun 2025.