PANORAMIC BANTEN

Bukan Sekadar Bermain: Dampak Dahsyat Kedekatan Ayah dan Anak

23 July 2025
Bukan Sekadar Bermain: Dampak Dahsyat Kedekatan Ayah dan Anak

Pernah lihat anak yang senyum-senyum sendiri waktu main bareng ayahnya? Atau anak yang teriak semangat waktu ayahnya pulang kerja? Nah, momen-momen sederhana itu ternyata bukan cuma bikin hati meleleh tapi juga punya efek luar biasa buat perkembangan otak anak! Banyak yang belum sadar kalau kedekatan ayah dan anak itu bisa jadi “bahan bakar ajaib” untuk tumbuh kembang si kecil, lho. Jadi, jangan anggap remeh waktu main bareng anak, ya, Ayah!

Ayah biasanya punya gaya bermain yang lebih eksploratif lebih seru, kadang lebih gila-gilaan. Lempar-lempar bola, jadi “kuda-kudaan”, atau bikin tenda-tendaan dari selimut di ruang tamu. Aktivitas-aktivitas ini ternyata merangsang bagian otak anak yang bertugas mengatur imajinasi, logika, bahkan rasa percaya diri. Ketika anak merasa bebas berekspresi dan diberi tantangan oleh ayahnya, otak mereka belajar untuk berpikir cepat, berani ambil risiko, dan mengelola emosi.

 Kabar baiknya, Ayah enggak harus punya waktu seharian penuh untuk bisa dekat dengan anak. Bahkan lima sampai sepuluh menit yang benar-benar berkualitas, seperti memeluk, mendengarkan cerita anak, atau sekadar duduk bareng sambil ngopi dan nyuapin camilan, sudah cukup untuk memberi sinyal aman ke otak anak. Otak yang merasa aman dan dicintai akan tumbuh lebih kuat, lebih fokus belajar, dan lebih tahan banting menghadapi tantangan.

Kedekatan ayah dan anak ini bukan cuma bikin anak bahagia saat kecil, tapi juga membentuk karakter jangka panjang. Anak-anak yang merasa dekat dengan ayahnya cenderung punya kontrol emosi yang lebih baik, hubungan sosial yang lebih sehat, dan lebih percaya diri. Mereka tumbuh jadi pribadi yang tangguh tapi hangat karena tahu, dari kecil mereka punya sosok pelindung yang benar-benar hadir, bukan sekadar pengantar nafkah.

Jadi, Ayah, yuk mulai dari hal kecil. Matikan sejenak HP saat di rumah, tatap mata anak saat dia bercerita, peluk mereka lebih sering. Jangan tunggu anak besar dulu baru ingin dekat. Justru sekarang, saat tangan mereka masih kecil dan suara mereka masih manja, itulah waktu emas membangun hubungan yang akan mereka kenang seumur hidup. Karena bagi anak, kedekatan dengan ayah adalah kado terbaik yang bisa mereka terima dan bagi otak mereka, itu seperti vitamin super yang tak tergantikan.
 

Bukan Sekadar Bermain: Dampak Dahsyat Kedekatan Ayah dan Anak